Kamis, 13 Juni 2013

Dusun Kalipagu


Dusun Kalipagu

Dusun Kalipagu adalah sebuah dusun enclave/kantong permukiman di dalam di kawasan hutan lereng selatan Gunung Slamet.  Dusun Kalipagu merupakan daerah dataran tinggi yang berbukit-bukit dengan kelerengan lebih dari 40% terletak pada ketinggian sekitar 600 mdpl. Temperatur udara antara 21– 9 0C dengan curah hujan mencapai 3.200 mm/tahun. Hal yang menarik adalah posisi dusun ini yang berada di tengah kawasan hutan yang di kelola oleh Perum Perhutani KPH Banyumas Timur. Dusun Kalipagu berpenduduk sekitar 600 jiwa yang terbagi dalam satu RW dan 4 RT.
 Kehidupan Masyarakat Kalipagu
        Masyarakat Kalipagu sebagian besar bekerja sebagai petani, peternak, dan pedagang. Sebagian masyarakat ada yang masih mencari kayu bakar di hutan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Sebagian masyarakat yang lain juga ada yang mencari burung di hutan untuk dikoleksi atau pun dijual. Hanya sebagian kecil saja yang berprofesi sebagai petani karena minimnya lahan pertanian dan terbatasnya teknologi pertanian.
Kearifan Lokal Masyarakat
           Masyarakat Kalipagu mempercayai adanya kearifan lokal tertentu. Contoh kearifan lokal tersebut misalnya masyarakat percaya bahwa tumbuhan satigi dan kayu benda merupakan tumbuhan penyimpan cadangan air yang baik sehingga harus dijaga keberadaannya. Di Kalipagu juga terdapat situs pemakaman tua yang dipercaya merupakan peninggalan kerajaan Padjajaran, yaitu situs makam watulumpang.
Keanekaragaman Hayati Kalipagu
         Dusun Kalipagu terletak di lereng Gunung Slamet sehingga kaya akan flora dan fauna. beberapa jenis flora yang dapat kita temui disana adalah satigi, kayu benda, anggrek hutan, dan palem Jawa. Untuk komoditas pertanian terdapat jenis padi hitam yang masih dapat ditemui di sana. Jenis padi hitam termasuk jenis padi yang langka di Indonesia. Adapun beberapa jenis fauna yang terdapat Dusun Kalipagu antara lain burung crocotan, elang jawa, kapinis, lombokan, pacit, petortor, petutut, protokan, seriangan, dan uaua. Sedangkan jenis mamalia terdiri dari musang, reptilia bunglon, kadal, dan tringgiling. Kelompok insekta. yaitu berbagai jenis capung. Burung Elang Jawa merupakan salah satu jenis satwa yang dilindungi oleh Undang-Undang karena keberadaannya yang sudah langka.
           Keindahan Alam Dusun Kalipagu
Kalipagu memiliki keindahan alam yang menarik. Terdapat air terjun di dusun tersebut, yaitu Curug Curug Gede memiliki ketinggian sekitar 50 m. Selain keindahan alamnya, juga terdapat berbagai bangunan peninggalan sejarah yang masih terjaga keasliannya seperti DAM Jepang yang membendung Kali Banjaran. Di Kalipagu juga terdapat saluran air peninggalan Belanda yang masih terawat dengan baik. Saluran air itu bersumber langsung dari mata air Gunung Slamet. Dengan menyusuri saluran air tersebut, dapat menjadi alternatif menuju kawasan objek wisata Pancuran 7 Baturaden tanpa mengeluarkan biaya masuk. Nuansa alamnya yang masih asri dan terdapatnya tanah lapang di Dusun tersebut maka dapat juga menjadi alternatif tempat untuk berkemah. Dusun Kalipagu juga menjadi salah satu jalur pendakian menuju puncak Gunung Slamet.