Rabu, 23 Oktober 2013

Waduk Penjalin, Brebes



Waduk Penjalin terletak di perbatasan Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Brebes, tepatnya di Desa Winduaji, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Waduk ini memiliki luas sekitar 1,25 km2 dengan volume 9,5 juta m3. Di bagian depan waduk ini terdapat tanggul dengan ketinggian 16 m, lebar 4 m, dan panjang 850 m. Keliling waduk dikitari oleh Pedukuhan Mungguhan, Keser Kulon, Kali Garung, Kedung Agung, Soka, Karangsempu, Pecikalan, dan Karangnangka. Sedangkan di sebelah timur yang merupakan tanggul dan pintu gerbang waduk adalah Dukuh Keser Tengah.
Pintu depan Waduk Penjalin (Andam, 2013)

Waduk yang dibangun pada tahun 1930 oleh pemerintah kolonial Belanda bersamaan dengan Waduk Malahayu ini dipersiapkan untuk menyuplai irigasi Sungai Pemali bawah dan areal persawahan. Kata ‘penjalin’ sendiri dalam Bahasa Jawa berati rotan.
Warga sekitar memanfaatkan kekayaan alam sekitar waduk sebagai tempat mencari nafkah, antara lain sebagai tempat untuk mencari ikan, memelihara keramba apung, dan penyewaan perahu untuk rekreasi air keliling waduk. Sekarang, waduk itu banyak dimanfaatkan warga kota untuk berlibur dan bersantai seperti pengunjung dari Purwokerto, Cilacap, Tegal, dan Purbalingga.
Setiap lebaran Idul Fitri, di waduk ini akan diselenggarakan Pekan Wisata yang diisi dengan berbagai acara perlombaan, seperti lomba menangkap itik, pentas dangdut, dan permainan ketangkasan anak.
Suasana di Waduk Penjalin (Andam, 2013)

Jumat, 11 Oktober 2013

Peran RTRW Dalam Implementasi Kebijakan Transportasi Air Di Sungai Donan Kabupaten Cilacap



Kabupaten Cilacap merupakan wilayah kabupaten terluas di provinsi Jawa Tengah. Kabupaten ini memiliki kedudukan dan fungsi yang strategis sebagai pusat pertumbuhan regional dan pintu masuk Provinsi Jawa Tengah bagian barat daya. Sebagai pusat pertumbuhan, Kabupaten Cilacap didukung dengan keberadaan infrastruktur strategis seperti pelabuhan laut Tanjung Intan, Bandar Udara Tunggul Wulung, jalur distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM), jalur Jalan Lintas Selatan, serta infrastruktur lainnya yang potensial untuk dikembangkan dalam rangka meningkatkan perekonomian wilayah ini. Wilayah Kabupaten Cilacap juga ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN), kawasan andalan Cilacap-Kebumen-Purwokerto, serta kawasan strategis di Nusakambangan dan kawasan Segara Anakan.
Pelabuhan Tanjung Intan merupakan satu-satunya pelabuhan samudra yang ada di selatan Pulau Jawa dan berhadapan lansung dengan Samudra Indonesia dan Benua Australia, sehingga pelabuhan ini berkembang menjadi pelabuhan nasional dan internasional.
Guna pemanfaatan potensi tersebut, diperlukan kebijakan penataan ruang yang implementatif yang mampu mengarahkan dan mengendalikan pembangunan, baik yang dilakukan oleh pemerintah, swasta, maupun masyarakat.
Pemerintah Daerah Kabupaten Cilacap telah menyusun dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Cilacap untuk menunjang pembangunan dan pengembangan wilayah. Dokumen RTRW ini telah disahkan oleh Bupati Cilacap dengan Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Cilacap Tahun 2011-2031. Namun demikian, seiring dengan berjalannya waktu, telah terjadi perubahan-perubahan pada kondisi Kabupaten Cilacap, baik pada sektor kependudukan, ekonomi, penggunaan/ pemanfaatan lahan kabupaten, sampai dengan kondisi fasilitas dan utilitas pelayanan skala kabupaten.
Peranan RTRW sangat penting, karena adanya rencana tata ruang dan tata wilayah. Pembuatan makalah ini hanya dibatasi untuk sektor transportasi air saja. Transportasi air di Kabupaten Cilacap, terutama di daerah Donan. Sesuai dengan Pasal 11 RTRW Kabupaten Cilacap, Sungai Donan diperuntukkan sebagai jalur transportasi air. Di sepanjang aliran Sungai Donan terdapat berbagai jenis kegiatan industri, seperti PT. Holchim, PT. Pertamina dan PT. KIC. Di sepanjang alur Sungai Donan digunakan oleh industri-industri tersebut untuk transportasi kapal-kapal yang mengangkut bahan baku maupun hasil produksi mereka.
Pemasangan jaring apong di jalur pelayaran (Musyarif, 2012)

Jaring apong nelayan di Sungai Donan, Cilacap (Musyarif, 2012)

Bendung Gerak Serayu

Bendung Gerak Serayu (Andam, 2012)
Bendung gerak serayu merupakan salah satu bendungan terbesar di Indonesia. Bendung gerak serayu terletak di sebelah selatan Kota Purwokerto tepatnya di Desa Kebasen, Kecamatan Patikraja. Bendung Gerak Serayu mulai dibangun pada tahun 1993 dan di resmikan pemakaiannya oleh Presiden Suharto pada 20 November 1996.



Pemandangan di sekitar Bendung Gerak Serayu (Andam, 2012)
Bendungan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar, terutama dalam bidang pertanian. Dengan berfungsinya Bendung Gerak Serayu dan seluruh jaringan irigasinya, maka tanaman padi di Kabupaten Banyumas, Cilacap dan Kebumen tidak akan kekurangan air, pada musim kemarau sekalipun. Bendung Gerak dan jaringan irigasi Serayu yang dibangun dengan dana sekitar Rp 114 milyar diproyeksikan bisa mengairi secara teknis sawah seluas 20.795 hektar.
Di Bendung Gerak Serayu (Andam, 2013)
Lokasi ini sekarang merupakan kawasan wisata yang sudah berkembang yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Banyumas. Luas lahan lokasi wisata ini sekitar 5,00 Ha. Di lokasi wisata ini kita dapat menikmati wisata berupa Bendung Gerak Serayu dengan fasilitas penunjang berupa jalan menuju lokasi wisata yang sudah bagus dan tempat parkir yang luas serta pemandangan sekitar yang indah.